Sabtu, 03 April 2010

"Mei..."

Dengan kopi hangat yang selalu menemani,
Dipelukan malam... Mei, Merasa Punya kehidupan.
Mei... Dan mimpi mimpi abadi.

Katakanlah... Mei, Seorang gadis remaja.
katakanlah... Mei, Seorang tunawicara.
Namun Seorang Mei, tak beda punya cita dan cinta.

Seorang Tunawicara... Mei,Bukan berarti tak punya kata.
Justru Dengan kekurangannya, Seorang Mei Punya Tinggi rasa.

Adalah Kopi, Bukan hanya minuman hitam yang mengandung cafein saja.
Aadlah Kopi, Bukan hanya minuman kesukaannya.
Adalah Kopi, Bahwa Rasa... cara menikmati kehidupan untuknya.

Sunyi malam, tak hanya gelap Sepi.
Sunyi malam, Dilangit sana... Seorang mei menyimpan beribu-ribu Mimpi.

Berusaha Menikmati Hidupnya, Seorang Mei tetap tersenyum.

Bahasa sederhana yang Mei tulis dilembaran mimpi mimpinya, menjadi harap.
Bahwa... do'a dengan keajaibannya, suatu saat bisa "seperti layaknya".
"seperti layaknya", Setidaknya "seperti layaknyaa" tidak mengganggap Mei "tak seperti layaknya".

Berakhir pada, Mei... Dan mimpi mimpi abadi.
Kehidupannya adalah Malam Sunyi.
Ditemani Secangkir kopi.


Sisephi

2 komentar:

d'badboy el majnun mengatakan...

dream will be come true

go ahead

:)

metz mengatakan...

good...

like this note..


"kopi selalu saja menjadi teman bagi yang menjadikannya teman, dan sunyi akan terasa tidak hampa dengan kehadiranya..."


salam...

nb: blog baru, harap berkunjung http://zabalahque.blogspot.com/